Perbedaan Bisnis Grosir dan Bisnis Eceran, Catat!

18 November 2024
Perbedaan Bisnis Grosir dan Bisnis Eceran, Catat!

KOMPAS.com - Di berbagai sektor bisnis, ada jenis penjualan dengan sistem grosir maupun eceran. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi pada dasarnya UMKM perlu tahu sistem penjualan mana yang paling cocok dan menguntungkan untuk bisnisnya. Untuk itu, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu apa saja perbedaan antara bisnis grosir dan eceran, mulai dari pengertian hingga perbedaan di setiap aspeknya, seperti yang dilansir dari Gramedia.com berikut ini

Pengertian Bisnis Grosir

Bisnis grosir adalah jenis usaha dengan membeli barang dalam jumlah besar langsung dari produsen, distributor, atau pemasok utama dan menjualnya kembali kepada pengecer, pedagang kecil, atau bisnis lain dalam jumlah yang lebih kecil. Keuntungan utama dari bisnis grosir ini terletak pada volume penjualan yang besar, meskipun margin per unit biasanya kecil. Terkadang mereka juga menyesuaikan kuantitas sesuai dengan kebutuhan pasar. Contoh bisnis grosir seperti grosir makanan, pakaian, barang elektronik, hingga grosir online.

Pengertian Bisnis Eceran

Bisnis eceran adalah jenis usaha yang menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi secara pribadi, bukan untuk dijual Kembali. Bisnis eceran melayani kebutuhan langsung masyarakat dengan menawarkan produk dalam jumlah kecil atau satuan.

Tujuan utama dari bisnis eceran adalah memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh barang atau jasa yang mereka butuhkan. Kebanyakan bisnis eceran memiliki lokasi yang mudah diakses, variasi produk, dan tempat berbelanja yang nyaman. Contoh bisnis eceran seperti toko kelontong, supermarket, minimarket, toko pakaian, apotek, dan bisnis berbasis online seperti e-commerce. Bisnis eceran ini dapat dijalankan melalui gerai atau toko, maupun melalui platform online.

Perbedaan Bisnis Grosir dan Eceran di Berbagai Aspek

1. Biaya

Dalam bisnis grosir, pembelian dilakukan dalam jumlah besar langsung dari produsen atau distributor, sehingga harga per unitnya jauh lebih rendah. Meskipun harga unitnya lebih hemat, tetapi biaya operasional grosir cenderung lebih tinggi karena mencakup pengadaan stok besar, penyimpanan, dan distribusi ke pengecer. Sebaliknya, bisnis eceran yang membeli barang dalam jumlah kecil dari grosir atau distributor perlu mengeluarkan harga lebih tinggi per unit. Selain itu, memang biaya operasional eceran cenderung lebih kecil, tetapi mereka perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk promosi dan memberikan pengalaman belanja yang nyaman kepada konsumen.

2. Ukuran Jenis Produk

Bisnis grosir biasanya menawarkan stok dalam jumlah besar untuk setiap produk, tetapi cenderung dengan variasi jenis yang lebih sedikit. Hal ini karena fokus mereka adalah menyediakan barang yang diminati oleh pengecer dalam skala besar. Sementara bisnis eceran, cenderung menawarkan lebih banyak variasi produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang berbeda-beda. Stok eceran biasanya lebih kecil per item karena barang dijual langsung kepada konsumen dalam jumlah satuan.

3. Modal

Jika berbicara mengenai modal, bisnis grosir terbilang membutuhkan modal lebih besar karena harus membeli produk dalam jumlah besar sekaligus, mengelola inventaris besar, dan sering kali memerlukan gudang untuk penyimpanan. Sementara itu, bisnis eceran membutuhkan modal yang lebih kecil karena membeli produk dalam jumlah yang lebih sedikit. Namun, eceran mungkin memerlukan investasi tambahan dalam pengelolaan toko fisik atau platform e- commerce, serta untuk pemasaran yang lebih intensif.

4. Jangkauan Penjualan

Bisnis grosir memiliki jangkauan penjualan yang lebih luas karena mereka melayani pelanggan bisnis seperti pengecer, distributor kecil, atau bahkan grosir lainnya di berbagai lokasi. Meskipun tidak langsung berhubungan dengan konsumen, tak jarang bisnis grosir sudah memiliki pelanggan tetap yaitu para pengecer setiap bulannya.

Sebaliknya, bisnis eceran memiliki jangkauan yang lebih terbatas, baik di toko fisik maupun online, karena mereka melayani konsumen individu yang membutuhkan barang untuk penggunaan pribadi.

5. Kegiatan Promosi

Dalam bisnis grosir, biasanya promosi tidak terlalu berpengaruh. Terlebih lagi mereka menjual produk dalam jumlah besar dan sudah tahu siapa target pasarnya yaitu pengecer atau distributor tetap, jadi promosi sepertinya tidak terlalu berpengaruh. Berbeda dengan bisnis eceran, dalam kegiatan promosi mereka harus lebih aktif untuk menarik perhatian konsumen.

Karena bisnis eceran bergantung pada konsumen dan menjual produk satuan, sehingga perlu menarik konsumen sebanyak-banyaknya melalui promosi.

Jangan heran jika bisnis eceran sering menggunakan iklan, diskon, event khusus, atau strategi digital marketing seperti media sosial dan e-commerce untuk meningkatkan penjualan.