6 Cara Mengelola THR Anak agar Bermanfaat, Jangan Cuma untuk Jajan
JAKARTA, KOMPAS.com - Tunjangan Hari Raya (THR) bukan hanya diberikan kepada orang dewasa, tetapi juga sering kali diberikan kepada anak-anak.
THR untuk anak bisa menjadi kesempatan yang baik untuk mengajarkan mereka tentang pengelolaan keuangan yang bijak. Pengelolaan yang tepat tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menjadi pelajaran penting untuk masa depan anak.
Berikut adalah beberapa cara mengelola THR anak agar bermanfaat yang bisa dilakukan oleh orang tua.
1. Menabung sebagian dari THR
Mengajarkan anak untuk menabung adalah langkah pertama yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan. Sebagian dari THR yang diterima anak dapat disisihkan untuk ditabung, entah itu di bank atau dalam bentuk celengan. Hal ini akan membantu anak belajar pentingnya menabung untuk tujuan jangka panjang. Kebiasaan menabung harus dimulai sejak dini, karena dapat membentuk pola pikir anak dalam mengelola uang dengan bijak.
Disarankan pula bagi orang tua untuk mengenalkan anak pada produk tabungan yang sesuai dengan usia mereka, seperti tabungan pendidikan atau tabungan berjangka, agar anak terbiasa dengan konsep menyimpan uang untuk masa depan.
“Menabung adalah langkah awal yang dapat mengajarkan anak tentang pentingnya memiliki tujuan keuangan dan mengelola uang dengan disiplin,” ungkap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam salah satu panduannya mengenai edukasi keuangan.
2. Menggunakan THR untuk pembelajaran keuangan
THR dapat menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan anak tentang pengelolaan uang. Orang tua dapat membantu anak merencanakan bagaimana mereka ingin membelanjakan uang tersebut.
Bagi anak yang lebih besar, orang tua bisa menjelaskan konsep anggaran sederhana dan membimbing mereka untuk menentukan berapa bagian dari THR yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti kebutuhan pribadi, hiburan, atau keinginan lainnya.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa 70 persen anak usia 8 hingga 14 tahun sudah mulai mengenal konsep uang dan pengelolaannya, namun masih perlu bimbingan dari orang tua agar pengelolaan uang tersebut efektif.
Orang tua bisa mengenalkan anak pada konsep tiga kategori utama, yaitu menabung, memberi, dan membelanjakan dengan bijak.
3. Memberikan pembelajaran tentang donasi
Selain menabung, mengajarkan anak untuk berbagi juga sangat penting. Orang tua bisa mengajak anak untuk menyisihkan sebagian dari THR mereka untuk didonasikan kepada yang membutuhkan. Memberikan THR kepada yayasan atau individu yang membutuhkan mengajarkan anak tentang empati dan pentingnya berbagi dengan sesama.
Menurut Yayasan Dompet Dhuafa, kegiatan berbagi dapat membentuk karakter anak, meningkatkan rasa tanggung jawab sosial, dan mengajarkan mereka tentang pentingnya berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
“Memberi sebagian dari penghasilan atau uang saku untuk tujuan sosial adalah cara yang efektif untuk mengajarkan anak tentang nilai kebersamaan dan kepedulian sosial,” jelas mereka dalam salah satu kajian sosial mereka.
4. Membeli barang yang bermanfaat
Salah satu cara yang bijak untuk mengelola THR anak adalah dengan mengarahkannya untuk membeli barang yang mendukung pendidikan atau pengembangan diri.
Misalnya, anak bisa membeli buku yang bermanfaat, alat tulis yang berkualitas, atau bahkan kursus online yang dapat mengembangkan keterampilan mereka.
Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, investasi dalam pendidikan sejak dini dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap masa depan anak.
Menggunakan THR untuk membeli materi pembelajaran atau mengikuti pelatihan dapat membantu anak untuk meningkatkan kualitas diri dan pengetahuan mereka.
5. Mengajarkan pengelolaan keuangan dengan sistem amplop
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan anak tentang pengelolaan uang adalah sistem amplop.
Orang tua dapat membantu anak membagi uang THR mereka ke dalam beberapa amplop atau kategori, seperti satu untuk tabungan, satu untuk hiburan, satu untuk memberi, dan satu untuk kebutuhan lain.
Metode ini sangat efektif untuk memberikan pemahaman yang lebih konkrit tentang bagaimana uang dibagi dan digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh University of Cambridge menunjukkan bahwa anak-anak yang diajarkan mengenai pengelolaan uang sejak dini cenderung lebih bijak dalam membuat keputusan finansial saat dewasa. Sistem amplop membantu anak untuk memahami bagaimana mengalokasikan uang untuk berbagai tujuan dengan cara yang terorganisir.
6. Mengajarkan anak untuk menghindari pemborosan
Tantangan terbesar dalam mengelola THR anak adalah menghindari pemborosan atau keinginan yang tidak rasional. Untuk itu, orang tua perlu mengajarkan anak agar tidak menghabiskan THR mereka untuk barang-barang yang tidak bermanfaat atau hanya karena ikut-ikutan tren.
Pengelolaan yang bijak akan menghindarkan anak dari kebiasaan boros yang tidak sehat. Banyak anak-anak yang belum memahami pentingnya membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Orang tua bisa berperan aktif dalam membantu anak mengevaluasi keputusan pembelian dan memberikan pemahaman mengenai nilai dari setiap pengeluaran.
Mengelola THR anak bukan hanya soal bagaimana uang tersebut dibelanjakan, tetapi juga tentang memberikan pendidikan keuangan yang dapat membawa manfaat jangka panjang.
Dengan mengajarkan anak untuk menabung, berinvestasi dalam pendidikan, berbagi, dan mengelola uang secara bijak, orang tua sudah mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan keuangan di masa depan.
Edukasi keuangan yang tepat di usia dini akan membentuk kebiasaan finansial yang sehat dan memberi dampak positif dalam kehidupan anak di masa depan.