Bingung Simpan Dana Darurat di Mana? Simak Tips dari OJK

21 July 2025
Bingung Simpan Dana Darurat di Mana? Simak Tips dari OJK

Dana darurat adalah salah satu komponen penting dalam perencanaan keuangan pribadi. Namun, memilih tempat penyimpanan yang salah justru bisa berisiko membuat dana ini tidak bisa digunakan saat dibutuhkan. Dikutip dari akun Instagram Sikapi Uangmu OJK, ada tiga instrumen utama untuk menyimpan dana darurat yakni rekening tabungan, deposito berjangka, dan reksa dana pasar uang.

Ketiga instrumen keuangan tersebut dinilai relatif aman untuk menyimpan dana darurat dan memberikan akses yang cukup mudah saat terjadi kebutuhan mendesak.

1. Rekening Tabungan

Rekening tabungan menjadi pilihan utama karena memberi akses cepat tanpa hambatan saat dana dibutuhkan segera.

Meski demikian, OJK menyarankan agar dana darurat disimpan di rekening terpisah dari rekening utama agar tidak terganggu oleh pengeluaran harian. Meski Tanpa Gaji Tetap, Begini Cara Freelancer Punya Portofolio Investasi. Selain itu, pilih bank dengan akses digital banking yang cepat.

2. Deposito Berjangka

Bagi yang ingin bunga lebih tinggi dari tabungan biasa, deposito berjangka bisa menjadi pilihan. Namun, karena dana tidak bisa langsung dicairkan dalam hitungan jam, instrumen ini hanya cocok untuk menyimpan sebagian dana darurat. Pastikan bisa dicairkan tanpa penalti saat situasi urgent dan jangan tempatkan seluruh dana darurat di deposito.

3. Reksa Dana Pasar Uang

Instrumen investasi ini relatif stabil, dikelola oleh manajer investasi profesional, dan menawarkan return yang lebih tinggi dibanding tabungan. Karena sifatnya likuid dan rendah risiko, reksa dana pasar uang cocok untuk menyimpan sebagian dana darurat. Hindari produk dengan biaya administrasi tinggi dan pilih produk yang murni berbasis pasar uang, bukan campuran.


Hindari Simpan Dana Darurat di Instrumen Ini

Selain memberikan rekomendasi tempat penyimpanan, OJK juga mengingatkan masyarakat agar tidak menaruh dana darurat di instrumen yang berisiko tinggi. Berikut tiga jenis instrumen yang sebaiknya dihindari:

1. Saham: Terlalu Fluktuatif, Tidak Cocok untuk Dana Mendesak

Instrumen saham dikenal memiliki potensi keuntungan tinggi, tetapi juga sangat fluktuatif. Nilai saham bisa naik signifikan dalam sehari, namun juga bisa turun drastis keesokan harinya. Kondisi ini membuat saham tidak ideal untuk menyimpan dana darurat yang harus selalu tersedia kapan pun dibutuhkan.

2. Pinjaman Daring: Dana Bisa Tertahan, Risiko Gagal Bayar Tinggi

Menyalurkan dana ke platform pinjaman daring atau peer-to-peer (P2P) lending memang bisa menghasilkan imbal hasil yang menarik. Namun, risiko gagal bayar dari peminjam juga tidak kecil. Dana yang seharusnya bisa langsung dipakai untuk kebutuhan mendesak justru bisa tertahan jika terjadi keterlambatan pembayaran atau kredit macet.

3. Aset Kripto: Terlalu Spekulatif untuk Kebutuhan Mendesak

Kripto seperti Bitcoin dan Ethereum kerap dianggap sebagai aset masa depan. Namun, sifatnya yang sangat spekulatif dan pergerakan harganya yang ekstrem membuat aset ini terlalu berisiko untuk menyimpan dana darurat.

Ketika harga turun tajam dalam waktu singkat, Anda bisa mengalami kerugian besar saat terpaksa mencairkan dana.

“Jangan sampai emergency fund kamu ikutan emergency karena keliru 'tempat parkir',” tulis OJK dalam kampanye edukasi keuangan yang disampaikan lewat infografis bertajuk Teman Sikapi.