Kenali Jenis-Jenis Investasi dan Tips Cerdas bagi Pemula untuk Memulai

29 July 2025
Kenali Jenis-Jenis Investasi dan Tips Cerdas bagi Pemula untuk Memulai

Banyak orang ingin mulai berinvestasi, tetapi bingung harus mulai dari mana. Padahal, dengan perkembangan teknologi dan kemudahan akses lewat aplikasi digital, investasi kini bisa dilakukan siapa saja, bahkan hanya dengan modal kecil. Namun sebelum memulai, penting untuk mengenal berbagai jenis investasi yang umum digunakan. Setiap jenis investasi punya kelebihan, kekurangan, dan cara kerja yang berbeda.

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai berbagai jenis investasi dan tips memulainya bagi pemula:

Jenis-Jenis Investasi 

1. Saham: Beli Bagian Kecil dari Perusahaan

Saham adalah bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Saat Anda membeli saham, itu artinya Anda menjadi “pemilik” kecil dari perusahaan tersebut.

Kalau perusahaan untung, Anda bisa mendapat pembagian laba yang disebut dividen. Selain itu, kalau harga saham naik, Anda juga bisa menjualnya dan meraih keuntungan. Meski Tanpa Gaji Tetap, Begini Cara Freelancer Punya Portofolio Investasi

Namun yang perlu diingat, harga saham bisa naik-turun. Jadi, investasi saham cocok untuk Anda yang siap dengan risiko dan ingin keuntungan lebih besar dalam jangka panjang.

2. Obligasi: Memberi Pinjaman, Dapat Bunga

Obligasi adalah surat utang. Artinya, saat Anda membeli obligasi, Anda sebenarnya meminjamkan uang kepada pemerintah atau perusahaan.

Sebagai gantinya, Anda akan menerima bunga atau kupon secara rutin, dan uang pokok akan dikembalikan pada waktu yang sudah ditentukan. Obligasi cocok bagi Anda yang ingin pendapatan tetap dan risiko yang lebih rendah dibanding saham.

3. Reksadana: Uang Anda Dikelola oleh Manajer Investasi

Reksadana adalah tempat mengumpulkan dana dari banyak orang untuk kemudian dikelola oleh manajer investasi profesional. Dana tersebut akan diinvestasikan ke berbagai aset seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Anda tinggal duduk tenang, manajer investasi yang mengatur semuanya.

Reksadana cocok untuk pemula yang ingin belajar berinvestasi tanpa harus memantau pasar setiap hari.

4. Properti: Beli Rumah atau Tanah, lalu Sewakan atau Tunggu Nilainya Naik

Investasi properti bisa berupa membeli tanah, rumah, atau ruko. Biasanya, nilai properti akan naik seiring waktu, apalagi kalau lokasinya strategis. Selain itu, properti juga bisa disewakan untuk menambah penghasilan.

Namun, investasi properti ini butuh modal besar dan biaya perawatan juga harus diperhitungkan.

5. Emas: Simpan Nilainya, Aman dari Inflasi

Emas sudah lama dikenal sebagai tempat menyimpan kekayaan yang aman. Nilainya cenderung naik dari tahun ke tahun dan tahan terhadap inflasi.

Saat ini, membeli emas juga bisa dilakukan dengan cara menyicil. Beberapa platform investasi telah menyediakan fitur cicil emas yang memudahkan pengguna untuk berinvestasi secara bertahap sesuai kemampuan finansial mereka. Emas juga mudah dijual kapan saja, jadi cocok untuk investasi jangka panjang yang aman dan mudah dicairkan.

6. Deposito: Menabung dengan Bunga Tetap

Deposito mirip dengan menabung di bank, tapi uang Anda “dikunci” selama waktu tertentu, misalnya 6 bulan atau 1 tahun.

Bunga yang didapat lebih besar dari tabungan biasa, dan risikonya sangat rendah. Cocok untuk Anda yang ingin menyimpan uang dengan aman dan pasti.


12 Tips Penting Sebelum Mulai Berinvestasi

Agar investasi berjalan lancar dan hasilnya maksimal, berikut 12 tips penting yang bisa Anda ikuti:

1. Tentukan Tujuan Keuangan

Ingin beli rumah? Persiapan pensiun? Atau dana pendidikan anak? Tentukan tujuan supaya Anda tahu harus investasi di mana dan berapa lama.

2. Kenali Risiko yang Bisa Anda Tanggung

Setiap orang punya batas risiko yang berbeda. Pilih investasi yang sesuai dengan kenyamanan Anda: aman tapi hasil kecil, atau lebih berisiko tapi bisa untung besar?

3. Pelajari Dasar-Dasar Investasi

Pahami hal-hal dasar seperti keuntungan (return), risiko, bunga berbunga (compound interest), dan diversifikasi. Ini akan sangat membantu saat memilih investasi.

4. Mulai dari Nominal Kecil

Tak perlu tunggu kaya dulu. Saat ini banyak platform investasi yang memungkinkan Anda mulai hanya dengan Rp 10.000.

5. Jangan Taruh Semua Uang di Satu Tempat

Sebaiknya uang Anda disebar ke beberapa jenis investasi. Ini disebut diversifikasi dan bisa mengurangi risiko kerugian besar.

6. Fokus pada Jangka Panjang

Hindari keinginan cepat untung. Investasi yang baik membutuhkan waktu agar hasilnya terasa.

7. Gunakan Aplikasi Investasi yang Resmi dan Aman

Pilih aplikasi yang sudah terdaftar dan diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan), agar uang Anda aman.

8. Perhatikan Biaya dan Pajak

Setiap produk investasi punya biaya tersembunyi, seperti biaya admin atau pajak. Ketahui semua biaya ini sebelum berinvestasi.

9. Cek dan Tinjau Secara Berkala

Setiap beberapa bulan, periksa hasil investasi Anda. Jika perlu, ubah strategi sesuai kondisi terbaru.

10. Jangan Tergoda Investasi yang Terlalu Bagus untuk Jadi Nyata

Waspadai investasi yang menjanjikan untung besar dalam waktu singkat. Bisa jadi itu penipuan. Selalu cek legalitasnya.

11. Siapkan Dana Darurat Terlebih Dahulu

Sebelum berinvestasi, pastikan Anda sudah punya dana darurat untuk kebutuhan mendadak, misalnya jika tiba-tiba kehilangan pekerjaan. Jumlah dana darurat yang ideal biasanya tergantung pada kondisi keuangan dan tanggungan seseorang. Untuk yang lajang tanpa tanggungan, dana darurat ideal adalah 3–6 bulan biaya hidup bulanan.

Sementara bagi yang sudah menikah tanpa anak atau dengan satu sumber penghasilan, dana darurat idealnya 6 bulan biaya hidup bulanan.

Adapun bagi yang sudah menikah dengan anak atau memiliki banyak tanggungan dana darurat idealnya 6–12 bulan biaya hidup bulanan.

12. Konsisten dan Disiplin

Investasi rutin setiap bulan, meskipun sedikit, bisa menghasilkan aset besar dalam jangka panjang berkat efek bunga berbunga. Konsisten dan disiplin dalam investasi sangat penting karena dua hal inilah yang menjadi kunci pertumbuhan aset dalam jangka panjang.


Berinvestasi tidak harus menunggu kaya atau jadi ahli keuangan. Dengan belajar pelan-pelan, punya tujuan yang jelas, dan konsisten, siapa pun bisa mulai membangun masa depan yang lebih baik secara finansial. Jangan menunda. Investasi kecil yang dimulai hari ini lebih baik dari rencana besar yang tidak pernah dilakukan.